Sebuah meteorit masif mendidihkan samudra 3,2 miliar tahun yang lalu…
페이지 정보

본문
Sebuah meteorit raksasa mendidihkan lautan 3,2 miliar tahun yang lalu " Slot88 Gacor Serok188". Ilmuwan menyatakan bahwa itu adalah ' bom nutrisi' bagi kehidupan.
Sebuah batuan sangat besar dari angkasa, diperkirakan memiliki dimensi sebesar 4 Gunung Everest, membentur Bumi bahkan lebih dari 3 miliar tahun sebelumnya-- dan pengaruhnya dapat mendadak berguna bagi jenis-jenis kehidupan paling awal di dunia kita, menurut studi baru.
Serok188.com adalah situs Slot Gacor Terbaik dengan povider langsung terhubung dan terkoneksi dengan jaringan slot resmi internatioal ada pun beberapa server resmi yang terhubung adalah server slot thailand, server slot philipina, server slot resmi slot qris kamboja, server slot vietnam, server slot hacksaw gaming lansung dari eropa yang sudah di konversi ke kurs mata uang Indonesia.
Daftar slot gacor hanya di serok188.com
Dengan begitu anda sudah terdaftar di situs slot gacor server resmi internasional Serok188.
Umumnya, ketika sebuah batuan sangat besar dari ruang bertabrakan Bumi, pengaruh yang ditimbulkan berhubungan dengan kerusakan dahsyat, seperti ketika terjadi 66 juta tahun silam, slot gampang menang ketika sebuah planet kecil dengan lebar sekitar 6,2 mil (10 kilometer) menabrak di lepas tepi laut Semenanjung Yucatan di wilayah yang saat ini menjadi Meksiko.
Tetapi Bumi masih muda dan merupakan lokasi yang sangat berbeda ketika meteorit S2, dihampirkan memiliki massa 50 hingga 200 kali lebih besar daripada asteroid Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus, menghantam planet 3,26 miliar tahun yang lalu, menurut Nadja Drabon, asisten profesor dalam bidang sains planet di Universitas Harvard. Dia juga merupakan pengarang utama dari sebuah studi terbaru yang menjelaskan efek S2 dan apa yang terjadi setelahnya dalam konsekuensi peristiwa tersebut, yang dirilis pada hari Senin di jurnal Proceedings dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
"Tidak ada kehidupan kompleks yang telah tercipta saat itu, dan hanya kehidupan bersel tunggal ada dalam bentuk mikroorganisme dan arkhaea," tulis Drabon dalam sebuah surat elektronik. "Para laut kemungkinan memiliki beberapa bentuk kehidupan, meskipun begitu tidak sebanyak saat ini sebagian ketidakhadiran nutrisi. Beberapa individu juga menjelaskan samudra Arkean sebagai 'gurun biologis.' Planet Arkean adalah sebuah bola dunia air dengan beberapa pulau yang muncul. Itu pastinya akan menjadi sebuah pemandangan yang menarik, karena samudra kemungkinan besar berwarna hijau akibat air dalam yang kaya akan zat besi."
Ketika meteorit S2 menghantam, kerusuhan global muncul-- tetapi dampaknya juga merangsang unsur-unsur yang mungkin telah memperkaya kehidupan mikroba, kata Drabon. hasil pencarian terbaru ini mungkin bisa mentransformasi cara ilmuwan memahami cara Bumi dan kehidupan awalnya bereaksi terhadap serangan dari batuan ruang angkasa tidak lama setelah dunia tercipta.
Mengungkapkan dampak kuno
Di permulaan latar belakang Bumi, batuan luar angkasa secara teratur menabrak dunia muda. Diperkirakan bahwa " benda tabrak gigantik," lebih dari 6,2 mil (10 kilometer) meliputi, menyerang planet setidaknya setiap 15 juta tahun, menurut peneliti studi, yang berarti bahwa minimal 16 meteorit besar menabrak Planet selama Zaman Arkean, yang berlangsung dari 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun lalu.
Akan tetapi, pengaruh dari peristiwa tumbukan tersebut tidak begitu dikenali. Dan mengingat geologi Bumi yang selalu berubah, di mana kawah raksasa tertutup oleh pergerakan vulkanik dan dinamika lempeng struktural, tanda dari apa yang berlangsung ratusan juta tahun silam sukar untuk dilacak.
Drabon adalah seorang ahli batuan Bumi purba yang terpesona dengan memahami bagaimana bumi terlihat sebelum adanya benua pertama terbentuk dan bagaimana efek meteorit yang dahsyat berdampak pada evolusi kehidupan.
" Tumbukan ini pasti telah berpengaruh besar awal mula dan perkembangan kehidupan di dunia," kata Drabon. " Akan tetapi bagaimana hal itu terjadi tetap menjadi teka-teki," ujarnya. "Dalam penelitian saya, saya berusaha untuk memeriksa bukti 'nyata'-- maaf untuk permainan kata-- tentang dengan cara apa pengaruh besar berdampak pada kehidupan awal awal."
Drabon dan rekan-rekannya melakukan kerja lapangan untuk mencari petunjuk di bebatuan Pegunungan Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan. Di sana, bukti geologi dari 8 kejadian tumbukan, yang berlangsung dalam rentang waktu 3,6 miliar dan 3,2 miliar tahun silam, dapat ditemukan di batuan dan ditelusuri via partikel kecil dampak meteorit yang disebut spherules.
Partikel kecil dan bulat, yang dapat berupa mengkilap, muncul ketika meteorit raksasa menabrak Planet, dan mereka menciptakan lapisan sedimen dalam batuan yang dinamai lapisan spherule.
Sebuah batuan sangat besar dari angkasa, diperkirakan memiliki dimensi sebesar 4 Gunung Everest, membentur Bumi bahkan lebih dari 3 miliar tahun sebelumnya-- dan pengaruhnya dapat mendadak berguna bagi jenis-jenis kehidupan paling awal di dunia kita, menurut studi baru.
Serok188.com adalah situs Slot Gacor Terbaik dengan povider langsung terhubung dan terkoneksi dengan jaringan slot resmi internatioal ada pun beberapa server resmi yang terhubung adalah server slot thailand, server slot philipina, server slot resmi slot qris kamboja, server slot vietnam, server slot hacksaw gaming lansung dari eropa yang sudah di konversi ke kurs mata uang Indonesia.
Di Mana Daftar Slot Gacor?
Daftar slot gacor hanya di serok188.com
- Cara Mencari slot paling gacor daftar slot :
- Buka browser google.co.id
- masukan kata kunci serok188.
- klik tombol daftar.
- Masukan data-data yang di perlukan.
- Kemudian isi kode validasi.
- Langkah terakhir Klik tombol daftar.
Dengan begitu anda sudah terdaftar di situs slot gacor server resmi internasional Serok188.
Umumnya, ketika sebuah batuan sangat besar dari ruang bertabrakan Bumi, pengaruh yang ditimbulkan berhubungan dengan kerusakan dahsyat, seperti ketika terjadi 66 juta tahun silam, slot gampang menang ketika sebuah planet kecil dengan lebar sekitar 6,2 mil (10 kilometer) menabrak di lepas tepi laut Semenanjung Yucatan di wilayah yang saat ini menjadi Meksiko.
Tetapi Bumi masih muda dan merupakan lokasi yang sangat berbeda ketika meteorit S2, dihampirkan memiliki massa 50 hingga 200 kali lebih besar daripada asteroid Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus, menghantam planet 3,26 miliar tahun yang lalu, menurut Nadja Drabon, asisten profesor dalam bidang sains planet di Universitas Harvard. Dia juga merupakan pengarang utama dari sebuah studi terbaru yang menjelaskan efek S2 dan apa yang terjadi setelahnya dalam konsekuensi peristiwa tersebut, yang dirilis pada hari Senin di jurnal Proceedings dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
"Tidak ada kehidupan kompleks yang telah tercipta saat itu, dan hanya kehidupan bersel tunggal ada dalam bentuk mikroorganisme dan arkhaea," tulis Drabon dalam sebuah surat elektronik. "Para laut kemungkinan memiliki beberapa bentuk kehidupan, meskipun begitu tidak sebanyak saat ini sebagian ketidakhadiran nutrisi. Beberapa individu juga menjelaskan samudra Arkean sebagai 'gurun biologis.' Planet Arkean adalah sebuah bola dunia air dengan beberapa pulau yang muncul. Itu pastinya akan menjadi sebuah pemandangan yang menarik, karena samudra kemungkinan besar berwarna hijau akibat air dalam yang kaya akan zat besi."
Ketika meteorit S2 menghantam, kerusuhan global muncul-- tetapi dampaknya juga merangsang unsur-unsur yang mungkin telah memperkaya kehidupan mikroba, kata Drabon. hasil pencarian terbaru ini mungkin bisa mentransformasi cara ilmuwan memahami cara Bumi dan kehidupan awalnya bereaksi terhadap serangan dari batuan ruang angkasa tidak lama setelah dunia tercipta.
Mengungkapkan dampak kuno
Di permulaan latar belakang Bumi, batuan luar angkasa secara teratur menabrak dunia muda. Diperkirakan bahwa " benda tabrak gigantik," lebih dari 6,2 mil (10 kilometer) meliputi, menyerang planet setidaknya setiap 15 juta tahun, menurut peneliti studi, yang berarti bahwa minimal 16 meteorit besar menabrak Planet selama Zaman Arkean, yang berlangsung dari 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun lalu.
Akan tetapi, pengaruh dari peristiwa tumbukan tersebut tidak begitu dikenali. Dan mengingat geologi Bumi yang selalu berubah, di mana kawah raksasa tertutup oleh pergerakan vulkanik dan dinamika lempeng struktural, tanda dari apa yang berlangsung ratusan juta tahun silam sukar untuk dilacak.
Drabon adalah seorang ahli batuan Bumi purba yang terpesona dengan memahami bagaimana bumi terlihat sebelum adanya benua pertama terbentuk dan bagaimana efek meteorit yang dahsyat berdampak pada evolusi kehidupan.
" Tumbukan ini pasti telah berpengaruh besar awal mula dan perkembangan kehidupan di dunia," kata Drabon. " Akan tetapi bagaimana hal itu terjadi tetap menjadi teka-teki," ujarnya. "Dalam penelitian saya, saya berusaha untuk memeriksa bukti 'nyata'-- maaf untuk permainan kata-- tentang dengan cara apa pengaruh besar berdampak pada kehidupan awal awal."
Drabon dan rekan-rekannya melakukan kerja lapangan untuk mencari petunjuk di bebatuan Pegunungan Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan. Di sana, bukti geologi dari 8 kejadian tumbukan, yang berlangsung dalam rentang waktu 3,6 miliar dan 3,2 miliar tahun silam, dapat ditemukan di batuan dan ditelusuri via partikel kecil dampak meteorit yang disebut spherules.
Partikel kecil dan bulat, yang dapat berupa mengkilap, muncul ketika meteorit raksasa menabrak Planet, dan mereka menciptakan lapisan sedimen dalam batuan yang dinamai lapisan spherule.
- 이전글토토가이드 - 토토사이트 선택부터 전략까지 완벽 가이드! 25.03.23
- 다음글Live Resin Disposable Vape Products 25.03.23
댓글목록
등록된 댓글이 없습니다.